Insiden Berdarah Di Kulau, Pelaku Ditangkap PNTL

DILI, STLNEWS.co – Polisi Nasional Timor Lorosae (PNTL) berhasil menangkap pelaku pembunuhan korban Nilton da Costa Alves (20) dan melukai dua orang lainnya  dengan inisial RDS (21) dan BBDC (35).

Juru bicara Komando PNTL, Superintendente Polisi, Arnaldo Araujo mengatakan hal itu dalam konferensi pers di Markas Besar PNTL, Kaikoli, Dili, Senin (20/3/2023).

Ia menyebutkan insiden berdarah yang menewaskan Nilton da Costa Alves dan melukai dua orang lainnya terjadi di Kost, Aldeia Kulau, kawasan Bekora, Munisipiu Dili, Minggu (19/3/2023).

Dikatakan, insiden berdarah itu mengakibatkan 3 orang mengalami luka-luka. Satu korban bernama Nilton da Costa Alves yang mengalami luka serius sudah meninggal dunia. Sedangkan dua korban lainnya saat ini sedang menjalani perawatan secara intensif di Hospital Nasional Guido Valadares (HNGV) Dili.

Menurut Arnaldo Araujo, ketiga pelaku yang ditangkap polisi mengaku bahwa para korban ditusuk oleh mereka. Saat ini, mereka ditahan di Kantor Polisi Sektor Kristu Rei untuk menjalani proses investigasi.

“Komando PNTL Distrik Dili sedang melakukan investigasi dan dalam waktu dekat sudah bisa diketahui kronologis insiden berdarah itu,” tuturnya.

Disebutkan, dalam insiden itu, rumah kost TKP (Tempat Kejadian Perkara) hangus dibakar orang. Tim buru sergap (Buser) terus mengejar pelaku lain yang ikut terlibat dalam kasus itu.

Pelakunya lima orang, termasuk seorang perempuan. Tiga pelaku sudah ditangkap dan dua pelaku lainnya masih buron. Semua penghuni kost sudah diambil keterangannya.

“Situasi di Kulau sudah normal. Namun, untuk mengantisipasi adanya insiden susulan, PNTL melakukan patroli 24 jam di area Kulau sekaligus mencari pelaku lainnya yang masih bersembunyi di kawasan itu,” tuturnya.

Sementara itu, Alzira Alves dos Santos selaku ibu kandung dari korban Nilton da Costa Alves dengan rasa sedih menuturkan bahwa anaknya tidak pernah terlibat dalam suatu masalah.

“Sebelum kejadian, anak saya ditelepon oleh seorang perempuan untuk bertemu dengannya di kost. Tanpa rasa curiga anak saya langsung ke kost perempuan itu,” tuturnya.

Ternyata, kata Alzira, saat tiba di kost langsung disambut dengan pukulan. Korban sempat mengatakan kepada meraka apa salahnya. Lalu, korban panggil dua saudaranya di rumah.

Ketika korban bersama dua saudaranya datang lagi ke kost, mereka sudah matikan lampu  dan kost dalam keadaan gelap gulita. Korban datang duluan ke kost itu langsung ditusuk oleh pelaku yang bersembunyi di kost yang gelap gulita itu.

Ketika melihat korban ditusuk, dua saudara korban datang untuk mengatasinya, namun kedua saudara korban juga disambut dengan tusukan pisau dari pelaku.

“Saya tidak tahu masalahnya apa. Saya terkejut mendengar anak saya tewas dibunuh orang dan dua lainnya dibawah ke rumah sakit,” kata Alzira sedih.

Dikatakan, korban yang meninggal dunia ada masalah dengan pemilik kost, namun itu sudah diselesaikan, termasuk pemilik kost juga sudah berbaikan dengan korban.

Ia menyebutkan orang-orang yang tinggal di kost itu datang dari Ermera. Satu perempuan yang melacak korban dan memanggil korban ke kost.

“Jadi, yang bunuh anak saya itu adalah saudara-saudara dari perempuan yang panggil anak saya ke kost. Mereka minum sopi di kost, baru suruh adik perempuan panggil Nilton. Saat datang ke kost anak saya langsung dipukul,” kata Alzira.

Berdasarkan pemantaun STL di lapangan menunjukkan TKP sudah distrilkan oleh polisi dengan memasang police line. Polisi melarang orang masuk di area itu.

(efi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here