Fernanda Lay Wakili Presiden Horta Ikuti Pertemuan CPLP

DILI, STLNEWS.co – Ketua Parlemen Nasional (PN), Maria Fernanda Lay, akan mewakili Presiden Republik, José Ramos-Horta, untuk berpartisipasi dalam pertemuan organisasi internasional yang berbicara dalam Bahasa Portugis (CPLP) di Sao Tome dan Principe pada 21-24 Agustus 2023.

Untuk memenuhi undangan itu, Maria Fernanda Lay bertemu dengan Presiden Republik, Jose Ramos Horta untuk konsultasi mengenai agenda yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Saya meminta izin dari Kepala Negara karena ada keputusan yang harus diambil dalam pertemuan CPLP. Mereka meminta kami menjadi tuan rumah CPLP pada tahun 2025-2027. Karena itu, saya meminta izin dari Kepala Negara. Namun, Kepala Negara tidak setuju karena kami juga akan bergabung dengan ASEAN pada tahun 2025,” kata Maria Fernanda Lay kepada wartawan, usai bertemu dengan Presiden Horta di Istana Kepresidenan Bairo Pite, Dili, Rabu (16/8/2023).

Dalam pertemuan nanti, Ketua PN akan menyampaikan bahwa Timor Leste tidak akan menerima dua kegiatan internasional dalam satu tahun.

“Kami akan mengundurkan kegiatan CPLP selama dua tahun lagi dan kami akan menerima yang pertama dari ASEAN pada tahun 2025,” tegasnya.

CPLP didirikan pada 17 Juli 1996 oleh negara-negara pendiri seperti Angola, Brasil, Cabo Verde, Guinea-Bissau, Mozambik, Portugal, Sao Tome dan Principe. Pada tahun 2002, setelah meraih kemerdekaan, Timor-Leste menjadi anggota penuh.

Oleh karena itu, negara-negara anggota CPLP adalah Angola, Brasil, Cabo Verde, Guinea-Bissau, Guinea Ekuatorial, Mozambik, Portugal, Sao Tome dan Principe, dan Timor-Leste.

CPLP adalah organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara berbahasa Portugis dengan tujuan memperdalam persahabatan dan kerjasama  antar anggota negara. Kantor pusat CPLP berada di Lisbon, Portugal, dengan Sekretaris Eksekutif saat ini adalah Zacarias da Costa dari Timor-Leste dan Armindo Brito Fernandes dari Sao Tome dan Principe sebagai Direktur Jenderal.

Presiden Republik, Jose Ramos Horta mengatakan bahwa dia tidak akan menerima Timor Leste menjadi tuan rumah CPLP, karena saat ini Timor Leste sedang mempersiapkan diri untuk bergabung dengan ASEAN pada tahun 2025. Oleh karena itu, dia meminta Ketua Parlemen Nasional untuk menjelaskan di CPLP bahwa alasan utama untuk menunda adalah karena persiapan untuk ASEAN, dan oleh karena itu, menjadi tuan rumah CPLP harus ditunda hingga tahun berikutnya.

(eme)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here