DILI, STLNEWS.co – Wakil rakyat di Parlamen Nasional (PN) mempertanyakan tidak mesranya hubungan Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak dan Presiden Republik (PR) Jose Ramos Horta yang berdampak terhentinya pertemuan rutin antara kepala pemerintahan dan kepala negara satu minggu sekali.
Tiga partai besar yang wakilnya duduk di PN masing-masing, Duarte Nunes (CNRT), Maria Angelina Lopes Saramento (PLP) dan David Dias Ximenes ‘Mandati’ (FRETILIN) mempertanyakan kurang harmonisnya hubungan PM Taur dan PR Horta. Mereka minta agar kedua pemimpin bangsa ini untuk membangun kembali komunikasi dan pertemuan rutin mingguan kembali dimulai.
“Kami minta kepala pemerintahan dan kepala negara untuk membangun kembali komunikasi dan menjalankan pertemuan rutin mingguan guna membicarakan masalah-masalah yang dihadapi rakyat dan bangsa ini. Kepentingan umum, kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan dari pada kepentingan partai atau golongan,” kata Duarte Nunes kepada STL di Gedung PN Dili, Kamis (23/3/2023).
Menurut Duarte, jabatan yang melekat pada pundak Taur Matan Ruak dan Jose Ramos Horta untuk kepentingan seluruh rakyat bangsa dan negara ini. Karena itu, kemesraan hubungan kepala pemerintahan dan kepala negara harus terus dipupuk dan tidak boleh putus.
“Kalau ada masalah pribadi antara kepala pemerintahan dan kepala negara jangan dijadikan masalah bangsa dan negara ini. Karena keduanya dipilih untuk memimpin bangsa dan negara ini. Karena itu, selaku wakil rakyat kami minta PM Taur dan PR Horta berbaikan kembali dan pertemuan rutin mingguan kembali dilakukan seperti biasa. Jabatan yang melekat pada diri PM Taur dan PR Horta untuk mengurus bangsa dan negara,” tuturnya.
Dikatakan, kalau kepala pemerintahan dan kepala negara hubungannya tidak mesra maka akan berdampak pada aktivitas pemerintahan dan negara, apalagi saat ini pemerintah sudah bersiap-siap untuk menyelenggarakan pesta demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang nantinya mewakili rakyat duduk di Parlamen Nasional.
“Untuk mengatur dan mengurus negara ini, PM Taur sebagai mesin untuk menggerakan seluruh aktivitas pemerintahan dan kepala negara sebagai simbol negara ini, keduanya harus membangun hubungan yang baik, untuk membicarakan masalah-masalah bangsa dan negara ini,” tandasnya.
Sementara itu, Anggota PN dari Fraksi PLP, Maria Angelina Lopes Saramento mengatakan setiap pemimpin lembaga tinggi negara masing-masing menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, tetapi komunikasi antara satu lembaga tinggi negara dengan lembaga tinggi negara lainnya tidak boleh putus.
Ia berharap kedua pemimpin bangsa dan negara ini untuk membangun komunikasi dan relasi yang baik demi kepentingan umum. Memang setiap lembaga tinggi negara masing-masing menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara independen. Tetapi, hubungan komunikasi untuk membicarakan masalah rakyat, bangsa dan negara tidak boleh berhenti.
Ketua Fraksi FRETILIN, David Dias Ximenes ‘Mandati’ mengatakan tidak ada aturan yang mengatur pertemuan mingguan antara PM Taur dan PR Horta karena pertemuan rutin kepela pemerintahan dan kepala negara mandek. Namun, Fraksi FRETILIN sudah konfirmasi bahwa sebagai negara harus ada interdependensi sehingga kedua pihak dapat mengetahui secara baik kemajuan-kemajuan pekerjaan setiap orang, termasuk tugas dan tanggungjawab pemerintah.
Karena itu, David Ximenes meminta kepada PM Taur dan PR Horta untuk membangun kembali komunikasi yang baik dan pertemuan rutin mingguan hendaknya dimulai lagi demi kebaikan seluruh rakyat, bangsa dan negara.
(dom/gui)