Kementerian Pendidikan & Kedutaan Korea Ingin Kembangkan SMK Bekora

Foto: Media MeDILI, STLNEWS.co – Menteri Pendidikan (ME), Dulce de Jesus Soares dan Duta Besar Korea Selatan untuk Timor-Leste, Shin Mantaek, membahas tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Sekolah Menengah Kejuruan-Grup Teknologi Industri (ESTV-GTI) di Bekora. Kedua belah pihak ingin mengembangkan sekolah tersebut lebih baik di masa depan.

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia ini akan difokuskan pada pelatihan bahasa Korea dan pelatihan teknis khusus mengenai penggunaan peralatan yang sudah diinstal di sekolah tersebut.

“Kementerian pendidikan akan mengirim timnya untuk melakukan identifikasi di sekolah tersebut agar dapat lebih memahami kebutuhan yang sebenarnya sehingga mendapat dukungan dari Korea,” kata Menteri Dulce de Jesus Soares kepada wartawan di Vila Verde, Dili, Senin (07/08/2023).

Pemerintah juga menyadari bahwa Duta Besar Korea telah berjanji untuk bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk memberikan perhatian khusus pada ESTV Bekora, sehingga dapat mempercepat fungsionarisasi di sekolah tersebut.

“Kerja sama yang telah kita diskusikan ini akan berfokus pada dua hal, yaitu produksi buku-buku yang sudah didistribusikan dan hal lainnya yang ingin mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan Bekora,” tandasnya.

Duta Besar Korea, Shin Mantaek, menyatakan bahwa kerja sama yang dibahas oleh kedua pihak ini bertujuan untuk melihat sumber daya manusia di ESTV Bekora, karena sekolah-sekolah teknik akan menjadi faktor penentu dalam mengamankan pembangunan bangsa di masa depan.

“Kami siap mendukung Timor-Leste melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, karena kami memiliki pengalaman besar dalam mengembangkan sekolah-sekolah teknik di negara kami. Kami akan membuat rencana yang baik dan kemudian akan menyampaikannya kepada Menteri Pendidikan,” janji Shin Mantaek.

Sebelumnya, Direktur ESTV Bekora, Feliciano Belo, telah meminta dukungan dari Kementerian Pendidikan untuk membeli peralatan, terutama dalam bidang konstruksi sipil dan kerajinan tukang kayu, agar memudahkan siswa dalam berlatih.

“Kami telah mengajukan proposal kepada Kementerian Pendidikan untuk meminta dukungan anggaran guna membeli peralatan baru untuk praktek dan membantu siswa, tetapi pemerintah mengatakan bahwa dana tidak tersedia. Maka, proposal anggaran kami tidak dapat diwujudkan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Feliciano Belo meminta kepada Pemerintahan Konstitusional IX, melalui Sekretaris Negara Pendidikan Sekolah Menengah dan Kejuruan (SEESET), agar dalam waktu 120 hari ke depan dapat memberikan prioritas untuk mendukung pengadaan materi baru di sekolah tersebut.
Peralatan yang dibutuhkan oleh sekolah tersebut adalah mesin supel modern dan manual, meja praktek, dan lain-lain.

(jac)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here