DILI, STLNEWS.co – Ketua Parlamen Nasional, Maria Fernanda Lay didampingi dua orang wakil ketua, Maria Terezinha da Silva Viegas dan Alexandrino Afonso Nunes serta Sekretaris, Virginia Ana Belo dengan dua wakil sekretaris masing-masing, Maria Teresa da Silva Gusmão dan Bendita Moniz Magno, menemui Presiden Republik, Jose Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bairo Pite, Dili, Kamis (29/6/2023).
Pertemuan Maria Fernanda Lay dan strukturnya dengan Presiden Horta merupakan pertama kali setelah mereka dipilih menjadi pimpinan lembaga perwakilan rakyat itu karena waktu pemilihan kepala negara tidak berada di Timor Leste.
“Pertemuan kami dengan Presiden Republik untuk melapor diri sekaligus meminta dukungan dan briefing dari beliau soal area diplomasi, sehingga suatu ketika kami berkunjung ke luar negeri kami sudah miliki bekal,” kata Maria Fernanda Lay kepada wartawan, usai bertemu dengan kepala negara di Istana Presiden, Bairo Pite, Dili.
Fernanda Lay mengatakan bahwa selama ini dirinya tidak pernah mimpi untuk menjadi Ketua Parlamen Nasional, namun karena diberi kepercayaan, maka ia siap menerima tugas itu dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
“Ini baru pertama kali terjadi di Timor, seorang perempuan dipilih menjadi ketua parlamen. Saya sendiri sampaikan kepada Presiden Republik bahwa saya tidak pernah mimpin untuk jadi ketua parlamen. Ini pengalaman saya pertama,” tuturnya.
Maria Fernanda Lay yang diajukan koalisi partai CNRT dan PD untuk menjadi Ketua Parlamen Nasional. Pada Kamis (22/6/2023), ia terpilih dengan dukungan 45 suara dari 65 anggota parlamen yang hadir.
Selanjutnya, pada Senin (26/6/2023), terpilih lagi dua orang wakil ketua masing-masing, Maria Teresinha da Silva Viegas (CNRT) dan Alexandrino Afonso Nunes (PD). Kemudian untuk sekretaris adalah Virginia Ana Belo (CNRT) dan dua wakil sekretaris masing-masing, Maria Teresa da Silva Gusmão (PD) dan Bendita Moniz Magno (CNRT).
Beberapa pimpinan Parlamen Nasional sebelumnya adalah Francisco Guterres Lu Olo, Fernando Lasama Araujo, Vicente Guterres, Aderito Hugo da Costa, Arao Noe dan Aniceto Longuinhos Guterres Lopes.
(eme)