DILI, STLNEWS.co – Komisi G Parlamen Nasional yang membidangi masalah pendidikan meminta Kementerian Pendidikan untuk menyelesaikan hak-hak 1.499 guru kontrak yang hingga saat ini belum terselesaikan.
Ketua Komisi G Parlamen Nasional, Gabriel Soares mengatakan bahwa pemenuhan hak-hak guru kontrak sesuai dengan status mereka, seperti mereka yang sudah lama bekerja dan sampai saat ini belum diberikan pengakuan dalam hal gaji mereka. Padahal, mereka sudah cukup lama memberikan kontribusinya.
“Guru-guru kontrak itu sudah lama memberikan kontribusinya, tetapi hingga saat ini hak-hak mereka belum diberikan,” kata Gabriel Soares kepada STL di Parlamen Nasional, Dili, Selasa (19/9/2023).
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima Komisi G, mereka akan mendapatkan hak-hak mereka dalam waktu dekat. Dia menekankan bahwa penundaan akan merugikan semangat para guru untuk mengajar siswanya.
“Karena kita harus memerhatikan bahwa ada hal-hal yang sudah mereka kerjakan dengan baik, tetapi kita juga harus memperhatikan hak-hak mereka, karena kita tahu bahwa ini adalah komponen yang harus dipenuhi bersama untuk memastikan bahwa semua aktivitas berjalan dengan baik,” tambahnya.
Karena itu, dia meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Pendidikan untuk melakukan upaya yang diperlukan agar dapat menyelesaikan hak-hak para guru kontrak.
Sementara itu, anggota Parlamen Nasional dari Fraksi KHUNTO, Luis Roberto mengatakan bahwa untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam pendidikan, guru-guru harus memiliki peran penting. Dia meminta pemerintah, terutama kementerian pendidikan untuk menyelesaikan masalah gaji para guru kontrak yang hingga saat ini belum mendapatkan hak mereka.
(dom)