DILI, STLNEWS.co — Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK) meminta kepada seluruh Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Timor Leste (TL) untuk menggunakan bahasa resmi Tetun dan Portugis dalam proses belajar mengajar agar dapat memastikan kualitas pendidikan di negara ini.
Permintaan itu disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, José Honório da Costa Pereira Jerónimo pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-IX Institut Ilmu dan Teknologi Nasional (INCT) di Aula Katedral Dili, Selasa (5/9/2023).
Permintaan MESSK ini didasarkan pada Konstitusi Republik Demokratik Timor-Leste (K-RDTL) pasal 13 tertulis bahwa; bahasa Tetum dan Portugis sebagai bahasa resmi. Karena itu, semua Perguruan Tinggi diwajibkan menggunakan bahasa resmi tersebut untuk menjamin kualitas pendidikan tinggi di negara ini.
Dikatakan, dari hasil observasi MESSK menunjukkan masih banyak perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri belum sepenuhnya menggunakan bahasa Tetun dan Portugis dalam proses belajar-mengajar di kampus.
Ia berjanji kedepannya MESSK akan memperkenalkan standar bahasa Tetun dan Portugis kepada para dosen di semua perguruan tinggi sebagai sarana untuk mendidik mahasiswa/i di setiap kampus.
Menurutnya, saat ini MESSK bekerja sama dengan Institut Nasional Liguistik (INL) dan Instituto de Camoes Portugal untuk memfasilitasi setiap universitas negeri dan swasta guna mengembangkan bahasa resmi dalam proses perkuliahan di kampus setiap universitas.
Ia menambahkan bahwa saat ini MESSK memiliki 4 orang ahli bahasa Portugis dan 2 orang ahli bahasa Tetun dari INL untuk memberikan standarisasi bahasa serta bahasa Tetun dan Portugis yang akan digunakan untuk mengajar mahasiswa sesuai dengan standarisasi yang ada.
Disebutkan juga saat ini terdapat 22 perguruan tinggi yang terdaftar di TL, tetapi beberapa universitas masih menggunakan bahasa campuran untuk mengajar mahasiswa, seperti bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
MESSK sudah memilih hari Selasa sebagai Hari Bahasa Portugis. Pada hari itu, semua manajer dan karyawan diwajibkan untuk menggunakan bahasa Portugis di tempat kerja. Untuk mempromosikan bahasa Portugis, maka setiap acara penting di kementerian yang dipimpinnya harus menggunakan bahasa Portugis.
(mik)