Pemerintahan Xanana Gusmao Dapat Kepercayaan Komunitas Internasional

DILI, STLNEWS.co – Meskipun baru 25 hari bekerja (1-25 Juli 2023), pemerintahan konstitusional ke-9 pimpinan Perdana Menteri (PM) Kay Rala Xanana Gusmao sudah mendapat kepercayaan komunitas internasional. Buktinya, dalam kurun waktu 25 hari, Timor Leste sudah dikunjungi 4 Menteri Luar Negeri (Menlu) dan seorang Perdana Menteri.

Ke-4 Menlu yang berkunjung ke Timor Leste masing-masing, Menlu Jepang, TAKEI Shunsuke, Menlu Australia, Penny Wong,  Menlu Singapura, Vivian Balakrishnan, Asisten Menlu China, Nong Rong dan terakhir Perdana Menteri (PM) Portugal,  Antonio Luis Santos  Costa.

Kepala pemerintahan Portugal, Antonio Costa bersama delegasinya tiba di Dili, Selasa (25/7/2023). Pada hari pertama kunjungannya di Timor Leste,  PM Antonio Costa langsung bertemu dengan Presiden Republik, Jose Ramos Horta dan PM Xanana Gusmao. 

Usai bertemu dengan PM Xanana Gusmao, PM Antonio Costa mengatakan bahwa kunjungannya ke Timor Leste untuk bertemu dengan kepala negara dan kepala pemerintahan yang baru memulai melaksanakan tugasnya.  

Usai pertemuan, melalui konferensi pers di Kantor Pemerintah,  Perdana Menteri Portugal, António Costa mengatakan, kunjungan ini   sangat penting ketika pemerintah Timor-Leste yang baru memulai fungsinya.

Dia mengatakan kedatangannya bukan sekedar untuk melihat Timor Leste, tetapi untuk menemukan kedekatan dengan seorang tokoh pejuang kemerdekaan yang menginspirasinya yaitu Xanana Gusmao.

“Saya senang dengan ketokohannya sehingga saya datang untuk menyapa dan berbicara dengan dia,” kata Antonio Costa.

PM Antonio Costa juga mengatakan bahwa kunjungannya terjadi pada momentum yang amat penting disaat pemerintah Timor Leste  baru memulai tugasnya dan ketika sedang mempersiapkan program kerjasama strategis baru antara tahun 2024 hingga 2028.

Dia menyampaikan terima kasih kepada PM Xanana atas penerimaannya dan kunjungan ini adalah untuk membuka pintu bagi kabinetnya dan duta besar untuk mengembangkan program kerjasama.

Sebaliknya, PM Xanana Gusmão juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang sangat istimewa karena PM Antonio Costa dan delegasinya datang pada awal masa pemerintahan konstitusional ke-9.

Pada pertemuan itu, kepala pemerintahan kedua negara berbicara tentang rencana kerjasama 2024 – 2028.

“Kami  hanya bicara soal kerjasama kedua negara untuk 2024-2028. Kami masih akan mempelajari, kami akan membuat lebih banyak kontak sehingga suatu hari kami dapat menandatangani perjanjian itu,” kata Xanana.

Ketika bertemu dengan Presiden Republik, Jose Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bairo Pite, PM Antonio berbicara tentang kerjasama bilateral kedua negara. Kepala negara Timor Leste dan kepala pemerintahan Portugal ini berbicara dalam suasana kearaban dan bersahabat. 

Delegasi dari Portugal tersebut berangotakan 17 orang yang terdiri dari Perdana Menteri, António Costa, Menteri Luar Negeri, João Gomes Cravinho, Menteri Tenaga Kerja, Solidaritas dan Jaminan Sosial, Ana Mendes Godinho, Kepala Kabinet Perdana Menteri, Vitor Escaria, Sub-DPGE, Indira Noronha, dan Penasihat Diplomatik PM, Fernando Morgado.

Adapun Petugas Pers PM, Ana Catarina Santos, Deputi Diplomatik PM, Marta Alves, Deputi Diplomatik Bidang Protokol PM, Joana Mayer, Deputy GMNE, Margarida Brandão Matias, Petugas Pers GMNE, Rita Roque, Fotografer Resmi PM, Paulo Vaz Henriques, dan Kepala tim Keamanan PM, João Lemos dan bagian keamanan seperti Kepala Keamanan, Carlos Azevedo, Kepala Keamanan PM, José Corvo, Agen Keamanan PM, Ângelo Azinheira dan Agen Keamanan PM, José Carvalho. 

Menyikapi kunjungan PM Portugal, Antonio Costa di Timor Leste, Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD),  Antonio da Conceição ‘Kalohan’, mengatakan  diawal pemerintahan baru memulai fungsinya, utusan banyak negara berkunjung ke Timor Leste.

Menurutnya, kunjungan-kunjungan ini merupakan tanda positif yang menunjukkan kepada dunia bahwa pemerintahan  konstitusionak ke-9 telah mendapatkan kepercayaan internasional, termasuk dari Jepang, Australia, Singapura, Tiongkok, dan juga Portugal.

“Komunitas internasional memiliki harapan dan kepercayaan pada pemerintahan ke-9 untuk memulihkan situasi selama enam tahun mendatang, seperti krisis politik, ketidakstabilan, dan hal-hal lainnya. Sekarang kita harus bangkit kembali,” kata Antonio.

Dia mengatakan bahwa hubungan internasional dan diplomasi penting, terutama kunjungan-kunjungan dari berbagai negara seperti Australia dan negara-negara lainnya  karena Timor memiliki kepentingan nasional yang perlu didukung oleh konsensus politik untuk mencapai perkembangan bagi rakyatnya.

Sementara itu, kunjungan dari Singapura dan Tiongkok juga penting, karena Timor sedang mengajukan keanggotaan di ASEAN dan membutuhkan dukungan dari negara-negara lain untuk menjadi anggota ASEAN.

Khusus untuk Portugal, hubungan dengan Timor sangat kental dengan sejarah, karena Portugal adalah negara yang menyatakan kemerdekaan bagi Timor, sehingga Timor berutang banyak pada Portugal dalam hal diplomasi dan sejarah.

Setelah pertemuan antara PM Portugal Antonio Costa dengan PM Xanana Gusmão, PM Costa menyatakan bahwa dia adalah kepala pemerintahan pertama yang mengunjungi Xanana setelah ia menjadi kepala pemerintahan pada 1 Juli 2023.

Menurut Antonio Costa, kunjungan ini adalah kesempatan untuk memberikan selamat kepada Xanana sebagai pemimpin yang berjuang untuk demokrasi dan kebebasan.

Dengan kunjungan ini, kedua belah pihak menunjukkan bahwa persahabatan dan kerja sama antara Timor-Leste dan Portugal akan terus berlanjut, karena mereka saling bertemu untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin.

Sebagai negara yang masih muda, Timor-Leste berharap untuk mengalami perkembangan dan perubahan, agar rakyatnya dapat merasakan kemandirian negara mereka.

(gui/eme)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here