Menurut Wakil Kepala Staf Umum F-FDTL, Mayor Jenderal Calisto Santos “Coliati”, komando akan terus mengidentifikasi anggota F-FDTL yang terlibat dalam seni bela diri untuk melakukan sumpah agar melepaskan diri dari kegiatan seni bela diri.Mayor Jenderal Calisto Santos Coliati mengakui bahwa komando telah mengidentifikasi anggota untuk mengetahui anggota atau prajurit yang terlibat dalam seni bela diri.Coliati berpendapat bahwa dia telah berbicara tentang perdamaian dan stabilitas serta bagaimana seni bela diri menjadi bagian dari kedamaian dan stabilitas.”Kita semua tidak boleh melupakan pidato saya pada 20 Agustus, yang saya bicarakan di Bobonaro, saya berbicara tentang Seni Bela Diri, karena itu adalah yang kita semua inginkan, itu yang diinginkan oleh negara, karena negara membutuhkan perdamaian dan stabilitas,” katanya kepada wartawan di Markas Besar Polisi Militer, Kaikoli, Dili, Kamis (16/11/2023). Dia menyatakan bahwa untuk menjamin perdamaian dan stabilitas, tentara juga harus tidak terlibat dalam segala hal, tentara hanya terlibat untuk melayani rakyat, melayani negara ini.Menurut Wakil Komandan F-FDTL, sumpah yang diambil oleh tentara bukanlah untuk melayani seni bela diri, tetapi untuk melayani negara.”Yang paling penting, melayani seni bela diri dilarang dalam angkatan bersenjata,” kata Coliati. Dia mengatakan bahwa setelah pemerintah mengeluarkan aturan, komando akan bertindak untuk mengatur kehidupan militer.”Saat ini kami belum mendapatkan total jumlah karena proses identifikasi masih berlangsung,” katanya.Dia mengatakan bahwa setiap unit telah mengidentifikasi dan mengirimkan jumlah total mereka kepada Komando setelah mereka menyelesaikan proses identifikasi.PSHT Menghentikan AktivitasOrganisasi Seni Bela Diri dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) telah mengarahkan anggota mereka untuk sementara menghentikan aktivitas organisasi mereka berdasarkan resolusi pemerintah yang memutuskan untuk menangguhkan kegiatan seni bela diri.”Kami telah memerintahkan untuk sementara menghentikan aktivitas ini karena pemerintah menangguhkan, dan kami menunggu kapan bisa mengaktifkannya kembali,” kata Baltazar Seixas Lemos.Dia menambahkan bahwa mereka telah sementara mengarahkan kepemimpinan di tingkat bawah untuk menghentikan sementara aktivitas mereka, sesuai dengan resolusi yang telah dikeluarkan dan harus dipatuhi.Dia menyatakan bahwa saat ini mereka akan sementara menangguhkan aktivitas sampai anggota yang melanggar resolusi ini dapat ditangkap oleh Kepolisian Nasional Timor-Leste. “Orang-orang yang kami bicarakan yang tidak mendengar ketika Polisi menemukan mereka dapat ditangkap,” tambahnya.
(mar)