DILI, STLNEWS.co — Tim ekpedisi dari 3 negara (Indonesia, Brunei Darrusalam dan Vietnam), yang akan mengamati fenomena gerhana matahari total di Timor Leste (TL) pada 20 April 2023, Selasa (18/4/2023) bertemu dengan Presiden Republik, Jose Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bairo Pite, Dili.
Tim tersebut beranggotakan 25 orang terdiri dari Astronomi, Astronomi Amatir dan Astronomi Profesional. Mereka akan bertolak ke Com, Distrik Lautem untuk mengamati langsung fenomena gerhana matahari total. Dari 25 orang anggota tim ekspedisi itu terdiri dari 5 orang dari Indonesia, 19 orang dari Vietnam dan 1 orang dari Brunei Darussalam.
Ketua Riset Astronomi Tim Ekspedisi, Hakim L Malasan mengatakan tim yang dipimpinnya akan melakukan penelitian terhadap fenomena gerhana matahari total di Com pada 20 April 2023. Hasil penelitian fenomena gerhana matahari total akan dipresentasikan pada pertemuan internasional yang akan dilakukan di Jepang pada Agustus 2023.
Atas nama anggota tim ekspedisi, Hakim Malasan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Timor Leste yang dengan hangat menerima kedatangan mereka dan suasana persahabatan seperti ini harus ditingkatkan.
Menurutnya, kehadiran mereka di Com sebelum fenomena gerhana matahari untuk melakukan edukasi kepada masyarakat setempat untuk memakai kacamata khusus jika ingin melihat fenomena gerhana matahari total.
“Kalau melihat langsung tanpa menggunakan kacamata khusus akan berbahaya bagi mata. Tetapi, kalau semua orang dengan sadar mengikuti arahan dari pihak Astronomi tentu akan aman. Terbukti fenomena gerhana matahari di Vietnam tahun 1995, gerhana matahari tahun 2009 dan 2016 di Indonesia, tidak ada keluhan soal mata,” tuturnya.
Presiden Republik, Jose Ramos Horta meminta kepada tim ekspedisi untuk melihat fenomena gerhana matahari bukan hanya sebagai sains, namun sosial budaya yang mengamati reaksi masyarakat saat terjadinya peristiwa alam tersebut.
(eme)
